Mungkin hanya waktu
Yang bisa memberi celah dalam risauku
Memberi kedamaian
Memberi kepastian tentang kenyataan
Yang jauh di lubuk hatiku
Satu saat…
Satu waktu...
Saatku mulai mengerti
Maafkan aku yang terdiam
Menatap langit melupa engkau
Namun kini aku mengerti
Indah cahaya yang tumbuh di hati
Maafkan aku yang tlah hanyut
Dalam peluk buai rembulan
Hingga aku menepikanmu
Penjarakan hati yang mencintaimu
Namun kini ku mengerti
Betapa aku butuhkanmu
Dalam lelap…
Dalam nyataku...
Ku kan tetap disini
Hapuslah sudah air matamu
Karena kini ada ku disisimu
Biarkan lara itu berada di relung hatimu
Jika kau belum mampu menepikannya
Tapi genggamlah jemariku
Dan menangislah di pundakku
Karena ku kan tetap disini
Hingga tangis itu kan terhenti
Saatku mulai mengerti
Maafkan aku yang terdiam
Menatap langit melupa engkau
Namun kini aku mengerti
Indah cahaya yang tumbuh di hati
Maafkan aku yang tlah hanyut
Dalam peluk buai rembulan
Hingga aku menepikanmu
Penjarakan hati yang mencintaimu
Namun kini ku mengerti
Betapa aku butuhkanmu
Dalam lelap…
Dalam nyataku...
Satu saat
Satu saat
Mungkin ku kan melepaskanmu
Jauh dari hangatnya pelukanku
Bukan karena ku lelah mencintaimu
Bukan karena ku lelah mendekapmu
Tapi saat ku sadar,
Kau lebih bahagia
Saat tak lagi di sampingku
Saat ku meninggalkanmu
Saat ku meninggalkanmu
Entah menjauh
Atau bersembunyi
Di balik belukar rimbunnya hati
Jangan pernah kau sesali
Segala apa yang telah terjadi
Meski ku tahu hatimu perih
Tetaplah tersenyum
Meski ku tahu hatimu perih
Dan ingin rasanya kau menangis
Karena kan kau temukan lagi
Cinta di aku-aku yang lain
Yang terserak diantara kepingan-kepingan
hati yang lain
Seberkas pelangi pagi
Aku adalah merpati yang terbang
Mengintari taman penuh bunga
Bersama angin aku menatap
Bersama awan aku merayap
Bersama langit
Bersama seberkas pelangi pagi
Aku mencari hati yang teduh
Tempat bersandar hati yang rapuh
Yang mampu memberiku tenang
Hingga aku tak lagi terbang
Aku tahu ia tak menatapku
Aku tahu ia tak menolehku
Namun aku kan tetap disini
Menulis puisi
Menanti hati
Bersama seberkas pelangi pagi
Tentang masa lalu
Masa lalu adalah hayalku
Masa lalu adalah rinduku
Hayalan tentang inginku
Hayalan tentang kasihku
Dan hayalan tentang keindahanku
Aku menari diantara mimpi dan pasti
Membawaku terbang dan tak kembali
Jiwaku rapuh
Hatiku luruh
Melepuh bersama rasa dan hati
Mungkinkah masa lalu kembali memelukku?
Memeluk erat tak melepasku?
Ataukah masa lalu hanya menggodaku?
Tuk lukai lagi hati kekasihku?
Haruskah
Haruskah ku musnahkan segala rasa ini
Sedangkan ku tahu
Kau takkan sendiri lagi
Ada cinta yang tengah memlukmu
Ada hati yang setia menjagamu
Haruskah ku kubur segala cinta ini
Sedangkan ia mulai mekar
Dan aku sadar tak kuasa
Tuk melihatnya layu meski sejenak
Ataukah tetap ku coba bangun
Satu rumah kecil di hatimu
Sedangkan ku harus hancurkan
Satu istana indah
Yang tlah kau bangun bersamanya
Dalam sepi
Tersiksaku dalam sepi ini
Hanya bersandar pada langit yang sunyi
Tanpamu
Tanpa suara dari hatimu
Desir angina menusuk sendi-sendi tulangku
Membawa dingin
Menerbangkanku ke dunia tanpamu
Satu tempat di hatimu
Cinta…
Sisihkan satu tempat di hatimu
Tuk tempat labuhkan harapku
Meski seluas tetes embun
Kan ku singgahi semampuku
Kan ku jaga sepenuh hati
Meski ku berbasuh peluh
Takkan pernah ku berkeluh
Karena ku akui
Itu tersa cukup bagiku
Malam merindumu
Ku tatap jutaan bintang
Di hamparan langit yang menghitam
Terang…
Dan dadaku bergetar
Seulas senyummu menyapaku
Sungguh menyejukanku
Bungaku…
Ku merindukanmu...
I love you
Indahnya kata-katamu yang terucap
Luluhkan hatiku yaqng tertegun
Oleh masa lalu yang terkoyak
Virus luka cinta yang menyayat
Entah apa yang ku rasa
Yakinku tentangmu begitu indah
Oleh bintang ia bisikkan
Untukmu hatiku kuserahkan
Tak nyatamu di hatiku
Ku coba mencari cintanya di hatiku
Diantara serpihan-serpihan rasaku
Diantara kepingan-kepingan jiwaku
Tapi tak jua ku temukan jawabnya
Mungkinkah aku memang tak mencintainya?
Atau aku yang enggan tuk mencintainya?
Kembali ku coba menipu hatiku
Bahwa aku mencintaimu
Bahwa aku mengharapmu
Tapi tak jua aku mampu
Sungguh…
Kau tak ada di hatiku
Kau tak nyata di dadaku
Kan ada cinta yang lain
Jika cinta tlah sematkan luka
Di jauh lubuk hatimu
Tenanglah…
Takkan selamanya kau terus sendiri
Merenung dalam perih
Karena kan ada cinta yang lain
Yang sedang menantimu
Takkan berhenti langit membiru
Tawarkan keindahan di matamu
Mengapa kau sampai bisa berfikir
Bahwa semua tlah berakhir
Menjauh dan menepikanmu
Takkan redeup bintang bersinar
Hiasi gelap dan sunyinya malam
Tetaplah tegakkan wajahmu
Basuh segala air matamu
Karena ada cinta lain yang menantimu
Dengan setia
Meski terkadang malu-malu
Cintalah milikmu
Cinta takkan pernah mau mengerti
Merah hitamnya kekasihmu
Sehingga kau tetap bisa tersenyum,
Ia kan tetap ada bersamamu
Biarkan saja langit mengolokmu
Biarkan saja lautan mengutukmu
Karena saat cinta memelukmu,
Damailah yang kan menjagamu
Percayalah pada cintamu
Sepertinya yang mempercayaimu
Dan katakana pada mereka,
Cintalah milikmu